28.2.09

PERAWAN MARIA ( 1 )

Maria Selamanya Perawan * Matius 1:24-25  1:24 LAI TB, Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yg diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, 1:25 LAI TB, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus KJV, And knew her not till she had brought forth her firstborn son: and he called his name JESUS. Douay RheimsAnd he knew her not till she brought forth her firstborn son: and he called his name JESUS. TR, και ουκ εγινωσκεν αυτην εως ου ετεκεν τον υιον αυτης τον πρωτοτοκον και εκαλεσεν το ονομα αυτου ιησουν Translit interlinear, kai {tetapi} ouk {tidak} eginôsken {ia (yusuf) mengenal (menggauli/ bersetubuh), verb - imperfect active indicative - third person singular} autên {dia (maria), personal pronoun - accusative singular feminineheôs {sampai} hou {yang} eteken {ia melahirkan} ton huion {anak laki-laki} autês {-nya} ton prôtotokon {yang sulung} kai {dan} ekalesen {ia (yusuf) memanggil, verb - aorist active indicative - third person singular} to onoma {nama} autou {-Nya} iêsoun {Yesus} Kata εγινωσκεν – eginôsken, berasal dari kata γινωσκω - ginôskô, menurut leksikon Yunani : (1) to learn to know, come to know, get a knowledge of perceive, feel (a) to become known (2) to know, understand, perceive, have knowledge of (a) to understand (b) to know (3) Jewish idiom for sexual intercourse between a man and a woman (4) to become acquainted with, to know Dalam Matius 1:24-25 diceritakan bagaimana Yusuf mentaati pesan malaikat, dan menikah dengan Maria. Tetapi itu hanya berarti, bahwa Maria masuk rumah Yusuf; Yusuf tidak bersetubuh dengan Maria sampai Yesus dilahirkan; begitu dikatakan dalam ayat 25. Kata-kata itu memberi kesan kepada kita, bahwa setelah kelahiran Yesus, maka Yusuf betul bersetubuh dengan Maria, dan hidup dengan dia sebagai suami isteri secara biasa. Orang Katolik Roma berpendapat, bahwa Maria "tetap perawan", dan hidup bersama-sama dengan Yusuf tanpa pergaulan seksual. Tetapi suatu nikah yang demikian (nikah pura-pura atau nikah "rohani" saja) melawan kebiasaan orang Yahudi.  "Saudara-saudara "Tuhan Yesus, yang antara lain disebut dalam Matius 13:55, dapat dianggap sebagai anak-anak dari perkawinan Yusuf dan Maria. Mereka memang lain daripada Tuhan Yesus, yang dilahirkan secara istimewa dan dengan tujuan istimewa. Jelaslah dari ayat 24, bahwa pada waktu Yesus dilahirkan Yusuf dan Maria sudah nikah dengan resmi dan merupakan suatu rumah tangga. Apakah dalam hal ini ada pertentangan dengan Lukas 2:5, di mana Maria masih disebut tunangan Yusuf waktu ia tiba di Betlehem dan sudah hampir melahirkan anaknya? Tidak ada pertentangan, sebab Lukas pasti tidak memakai perkataan "tunangan" dalam arti biasa. Sebab menurut sopan santun orang Yahudi tidak mungkin bahwa seorang laki-laki dan seorang perempuan yang hanya bertunangan, mengadakan perjalanan beberapa hari lamanya (dari Nazaret ke Betlehem) bersama-sama. Kalau Lukas mengatakan, bahwa Yusuf berjalan ke Betlehem "bersama-sama dengan Maria tunangannya yang sedang mengandung" mungkin dimaksudkan, bahwa Maria mulai mengandung  ------ Kita tahu pengertian diatas ditolak oleh kalangan Katolik Roma. Mereka meyakini Maria tetap perawan meski menikah dengan Yusuf, dan "saudara-saudara Yesus" dalam Matius 13:55 dianggap sebagai "saudara sepupu" (ada juga yang menganggap "saudara tiri" yaitu anak-anak dari Yusuf dari perkawinan sebelumnya). Keperawanan Maria terjaga secara kekal. Kita kaji lagi teks ini : * Matius 1:25  LAI TB, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai (HEÔS) ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus KJV, And knew her not till (HEÔS) she had brought forth her firstborn son: and he called his name JESUS. Douay RheimsAnd he knew her not till she brought forth her firstborn son: and he called his name JESUS. TR, και ουκ εγινωσκεν αυτην εως ου ετεκεν τον υιον αυτης τον πρωτοτοκον και εκαλεσεν το ονομα αυτου ιησουν Translit interlinear, kai {tetapi} ouk {tidak} eginôsken {ia (yusuf) mengenal (menggauli/ bersetubuh), verb - imperfect active indicative - third person singular} autên {dia (maria), personal pronoun - accusative singular feminineheôs {sampai/ hingga} hou {yang} eteken {ia melahirkan} ton huion {anak laki-laki} autês {-nya} ton prôtotokon {yang sulung} kai {dan} ekalesen {ia (yusuf) memanggil, verb - aorist active indicative - third person singular} to onoma {nama} autou {-Nya} iêsoun {Yesus} Ada pendapat, ayat diatas tidak secara tegas "menerima ataupun menolak keabadian keperawanan Maria". Namun ada juga yang menimbang ayat secara terkstual yang menghubungkan kata "till" (hingga/ sampai) dengan ayat ini : * Matius 22:44  LAI TB, Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai (HEÔS) musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu. KJV, The LORD said unto my Lord, Sit thou on my right hand, till (HEÔS) I make thine enemies thy footstool?  TR, ειπεν ο κυριος τω κυριω μου καθου εκ δεξιων μου εως αν θω τους εχθρους σου υποποδιον των ποδων σου Translit interlinear, eipen ho kurios tô kuriô mou kathou ek dexiôn mou heôs {till/ hingga} an thô tous ekhthrous sou hupopodion tôn podôn sou Matius 22:44 digunakan sebagai penyokong kata εως - "HEÔS" dalam Matius 1:25 adalah "bersifat kekal". Diartikan : sebagaimana Kristus di sebelah kanan Allah secara kekal. Sehingga Yusufpun tidak pernah "bersetubuh" dengan Maria sepanjang pernikahan mereka. Namun membandingkan kata εως - "HEÔS" dalam Matius 1:25 dan Matius 22:44 adalah tidak pada tempatnya. Disamping konteksnya berbeda, kita juga perlu menimbang mana ayat yang berbicara mengenai "batasan waktu" dan mana ayat yang berbicara mengenai "tujuan". Coba bandingkan 2 pengertian ini : 1. Matius makan sampai kenyang.
    Setelah kenyang berhenti makan (batasan waktu)
2. Matius percaya Tuhan sampai ke Surga.
    Setelah di Surga tetep percaya Tuhan (berbicara tujuan)
Matius 22:44 berbicara tentang "tujuan", bukan "batasan waktu". Allah tidak terbatas oleh waktu. Yesus adalah Allah yang inkarnasi ke bumi mendapat mandat (bahasa alegoris "duduk di sebelah kanan"), menjadi Penyelamat manusia. Dan Yesus mencapai kemenanganNya dengan cara mati di kayu salib dan bangkit dari kematian.  ---------------- Kita akan pelajari kata Yunani εως - "HEÔS", "hingga" yang jelas merujuk kepada waktu sebelum sesuatu terjadi, yang tidak dapat diterapkan sesudahnya. Sebagai contoh, kita lihat ayat-ayat berikut ini : * Matius 5:26  LAI TB, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum (HEÔS) engkau membayar hutangmu sampai lunas. KJV, Verily I say unto thee, Thou shalt by no means come out thence, till (HEÔS) thou hast paid the uttermost farthing.  TR, αμην λεγω σοι ου μη εξελθης εκειθεν εως αν αποδως τον εσχατον κοδραντην Translit, amên legô soi ou mê exelthês ekeithen heôs an apodôs ton eskhaton kodrantên * 1 Korintus 16:8  LAI TB, Tetapi aku akan tinggal di Efesus sampai (HEÔS) hari raya Pentakosta,  KJV, But I will tarry at Ephesus until (HEÔS) Pentecost. TR, επιμενω δε εν εφεσω εως της πεντηκοστης Translit, epimenô de en ephesô heôs tês pentêkostês Dengan pengertian 2 contoh diatas. Silahkan kaji sendiri apakah Matius 1:25 berbicara tentang : 1. Batasan waktu,  ataukah 2. Tujuan,  ataukah 3. Batasan waktu dan tujuan Silahkan kaji sendiri juga apakah makna εως - "HEÔS" dalam Matius 22:44 cukup valid untuk mendukung kekekalan keperawanan Maria? (Saya akhiri dengan kalimat tanya, bukan konklusi, karena bagaimanapun kita akan berhadapan dengan adanya kondisi "People believe what they want to believe" itu adalah misteri iman.)

No comments:

Post a Comment